Selasa, 26 Mei 2009

PENELITIAN 19 TANAMAN OBAT DIBIAYAI APBN

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama pengusaha jamu Indonesia tengah melakukan penelitian 19 tanaman yang akan digunakan sebagai bahan baku jamu. Kepala Pusat Riset BPOM, Winiarti Poedji, di Jakarta, Kamis mengatakan, penelitian dilakukan untuk menggali dan mengembangkan kekayaan tanaman Indonesia yang berpotensi mengandung khasiat "Banyak tanaman yang secara nyata berkhasiat mengandung obat. Namun belum diketahui oleh masyarakat. Jadi ini yang akan kita kembangkan," katanya. Ke-19 tanaman yang diteliti diantaranya akar kucing, brotowali, senggugu, daun jati belanda, jambu biji, daun johar, daun paliasa, seledri, kunyit, jahe merah, mengkudu, mahkota dewa dan biji pepaya. Selain itu, penelitian dilakukan untuk mengembangkan produk dan promosi obat tradisional di pasar domestik maupun internasional. "Tanaman itu akan diteliti dan hasilnya nanti dapat digunakan bagi pengusaha jamu untuk meningkatkan kualitas produknya," katanya. Ia berharap penelitian itu kelak membantu industri jamu nasional untuk berkembang lebih maju, yang akan berdampak peningkatan daya saing dan perekonomian nasional yang lebih baik. Winiarti mengatakan, pihaknya kini terus melakukan pertemuan dan membahas secara intensif, bukan hanya dengan lembaga atau instansi saja, tetapi dengan semua pihak terkait, agar dapat dihasilkan penelitian yang tuntas. Riset ini dimaksudkan untuk menunjang fungsi BPOM sebagai badan pengawas, sementara pelaksanaannya dikoordinir oleh kementrian ristek, misalnya dalam penetapan standar-standar hasil penelitian pada suatu tanaman. Pada penelitian sebelumnya, tahun 2002-2005, riset semacam ini membutuhkan dana sedikitnya, Rp10 miliar yang dibiayai oleh APBN. (sumber: kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar